PA Panyabungan | pa-panyabungan.go.id
Panyabungan, Jumat (14/10/2022), Pengadilan Agama Panyabungan telah dilaksanakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H/ 2022 M, sebagai wujud rasa cinta kepada Baginda Nabi Muhammad S.A.W, yang bertempat di ruang tunggu sidang Pengadilan Agama Panyabungan, kegaitan ini dihadiri oleh keluarga besar PA Panyabungan.
Ketua PA Panyabungan Hasanuddin, S.Ag menyampaikan bahwa Maulid Nabi Muhammad SAW dapat kita jadikan momentum untuk lebih mengingat sifat-sifat mulia beliau yang seharusnya kita teladani di kehidupan sehari-hari kita sebagai umatnya. Momentum maulid juga mengingatkan kepada kita agar senantiasa bershalawat untuk beliau, karena shalawat itu akan dapat memberikan syafa’at kepada kita kelak di yaumil akhir.
Selanjutnya penyampaian tausiah yang disampaikan oleh Ustadz Hasan Poso dalam tausiah beliau menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah nabi terakhir yang memiliki banyak keistimewaan. Satu di antara keistimewaan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah akhlak beliau yang sangat mulia.
Kemuliaan akhlak ini beliau ajarkan kepada para sahabat, keluarga, dan umat Islam di seluruh dunia sehingga kita harus berperilaku menjadi muslim yang baik agar kita membawa citra Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
Kemuliaan akhlak nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mendapat apresiasi dan pujian dari allah Subhanahu Wa Taala dalam Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur'an sebagai berikut:
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung." (QS. Al-Qalam 68:4)
Kemuliaan akhlak nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam nyata adanya. Dalam perjalanan dakwah, beliau mengalami banyak hinaan, cemoohan, dan penolakan dari umatnya yang membangkang. Namun, nyatanya, beliau selalu memaafkan mereka.
Melihat nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang mulia sering mendapat cemoohan dan hinaan dari kaumnya, Malaikat Jibril menawarkan bantuan untuk menghancurkan mereka hingga binasa.
Namun, dengan lemah lembut dan penuh kesabaran nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menolak tawaran Jibril itu. Beliau mengatakan mereka hanya umat yang belum tahu. Hal ini menunjukkan kemuliaan dan keluasan hati nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang mulia yang mudah memaafkan orang lain.
Dari kisah ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa manusia itu jadi mulia bukan karena harta yang mereka miliki, bukan karena jabatan yang mereka miliki, bukan pula karena rupa cantik atau ganteng, tetapi mereka mulia karena kemuliaan akhlak. Anak yang mulia, ibarat mata uang yang laku dimana pun.